Rabu, Februari 17, 2010

Hope and Surrender

Ternyata, tak sanggup untuk jauh dan tak mendengar suaramu.
Kau kembalikan aku dari keterpurukan, tapi sepertinya lembah yang lain siap menganga dan akan melahapku.
Namun hati berkata tetaplah bertahan.
Walau perih, aku akan bertahan.

Ketika kau katakan dapat memenangkan hatinya lagi...
Kenapa itu tak kau lakukan untuk kita??
Apa sebenarnya yang ada di kepalamu?

Kalau kau mau kita bersama, ayolah...
Tapi jangan permainkan cinta kita.
Dan jangan serakah.
Pilihlah...
Tentukan siapa...

Kalau kau pilih dia, tetapi aku harus tetap di sampingmu.
Apa jadinya nasib dua manusia yang secara hukum menjadi pendamping kita.
Aku rasa jauh lebih baik sakit itu dirasakan sekarang.
Daripada dirasakan kemudian yang mungkin akan menimbulkan LUKA yang tak ada obatnya.

Aku akan tetap berharap..
Aku akan tetap berserah buat kita..
Tapi aku tak mau kalau kau tinggal diam..
Karena aku pun berjuang buat kita...

Be wise...

Love you

1 komentar:

vontho saragih mengatakan...

"Kalau kau pilih dia, tetapi aku harus tetap di sampingmu.
Apa jadinya nasib dua manusia yang secara hukum menjadi pendamping kita."

Ini satu kalimat kan seharusnya, Son?