Sabtu, November 15, 2008

Serpihan Berbicara

Seberapa sering kita merasakan seperti ini :

"Aku beruntung memiliki hidup yang sekarang..."








Yang namanya beruntung atau bahasa yang lebih tepatnya bersyukur atas hidup biasanya kita rasakan dan kita ungkapkan hanya pada saat kebahagiaan datang.


Atau dengan kata lain waktu rejeki datang bertubi-tubi.














Aku...
Dalam kesendirian ini seringkali merasa sangat terhibur oleh kebaikanNya.















Dia ajari aku melihat bagaimana Dia memelihara aku melalui setiap makanan yang aku santap setiap hari.


Dia ajari aku melihat bagaimana Dia melepaskan aku dari berbagai ketakutan yang sering kali datang menghadang.






Dia ajari aku melihat dan menyadari bahwa Dia terus bekerja melalui akal dan pikiranku yang senantiasa memberiku inspirasi.



Dia ajari aku untuk jadi orang yang kuat, sekalipun aku sedang dalam kondisi yang sangat RAPUH.

Dia ajari aku untuk terus berharap dan mengandalkan Dia dalam segala hal.






KARENA DIA HIDUP dan TIDAK PERNAH DIAM.






Setiap kali aku berdiam diri dan datang padaNya,
Dia seolah sangat dekat dan mendengarkan setiap seruanku.







Saat aku berusaha protes dan terkadang hampir menjerit,
Dia ada serasa menepuk pundakku untuk memberi kekuatan


Dan hari ini,
rasanya Dia sedang menatapku dan menunggu aku untuk berbuat sesuatu...






Berbuat sesuatu yang sesuai dengan kehendakNya.


Dan dengan segala pengharapan yang sering kusebut iman,
biarlah Dia bertindak...




Sama seperti apa yang telah Dia lakukan di masa-masa yang lalu.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

aku merasa aku tidak beruntung...

melainkan AKU DIBERKATI!

:D